Dampak Yang Ditimbulkan Resesi Dunia
Dampak Buruk Yang Ditimbulkan Resesi Ekonomi Global
Live Casino Online -Resesi merupakan kondisi penurunan aktivitas ekonomi yang signifikan, meluas, dan berkepanjangan. Arti kata resesi bisa dimaknai sebagai pelambatan atau kontraksi besar dalam kegiatan ekonomi.
Ekonom Julius Shiskin pada 1974 mendefinisikan pengertian resesi adalah penurunan Produk Domestik Bruto (PDB) yang terjadi selama dua triwulan berturut-turut. Ini terjadi karena menurunnya kegiatan ekonomi yang berlangsung selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.
Tentu saja, melesunya roda perekonomian akan membawa dampak yang sangat besar di berbagai sektor. Apalagi resesi ini terjadi secara global, jadi meliputi berbagai negara di dunia.
Hingga saat ini, negara yang paling terguncang adalah wilayah Amerika Serikat.
Tidak hanya itu, beberapa negara maju lainnya juga terkena dampaknya. Bahkan, beberapa negara berkembang terancam bangkrut.
Resesi global tahun 2022 ini memiliki dampak yang sangat luas, tidak terkecuali Indonesia. Tanah Air pun tidak terelakkan dari ancaman resesi global. Akan ada banyak sekali bidang yang terdampak dari adanya resesi global ini.
Berikut beberapa dampak resesi global terhadap Indonesia yang perlu kamu ketahui.
- Kenaikan Harga Barang
Salah satu dampak resesi yang paling nyata, yaitu kenaikan harga. Baik itu produk atau pun layanan. Terlebih pada produk-produk buatan luar negeri atau impor.
Ketika bahan baku mengalami kenaikan harga, maka ongkos produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan menjadi lebih besar.
Akibatnya, hasil produksi harus dipasarkan dengan harga yang lebih tinggi untuk menutup biaya bahan baku beserta proses produksinya.
- Daya Beli Menurun Derastis
Meningkatnya harga jual produk akibat imbas dari melambungnya bahan baku, juga bisa membuat konsumen kehilangan daya beli.
Mereka yang mengalami penurunan pendapatan mungkin akan beralih ke barang-barang berharga murah.
Menurunnya daya beli konsumen menyebabkan perusahaan kehilangan banyak pendapatan. Penurunan omset ini tentu akan berdampak pada operasional bisnis secara menyeluruh.
Akibatnya, perusahaan akan kesulitan melakukan proses produksi, tidak mampu membayar kewajiban sewa, hingga pengurangan kesejahteraan karyawan.
- Produksi Bisnis Terhambat
Kenaikan harga bahan baku akibat resesi ini tentu saja turut mengancam operasional perusahaan.
Perusahaan yang sebelumnya bisa memproduksi banyak barang sekaligus, perlu menekan pengeluarannya untuk belanja bahan baku.
Bukan tidak mungkin pula bagi sebuah perusahaan untuk menekan produksi, sehingga beberapa produk juga dapat berhenti edar.
Hal seperti ini dapat menghambat cash flow perusahaan secara kesuluruhan. Pada akhirnya, perusahan terus mengalami kerugian dan terancam gulung tikar.
- Melemahnya Nilai Tukar Rupiah
Dampak resesi lainnya yang bisa melanda Indonesia karena krisis ekonomi global, yakni nilai tukar mata uang rupiah semakin melemah.
Melansir laman Pajak, melemahnya nilai rupiah disebabkan karena kepanikan investor terhadap adanya resesi di berbagai negara.
Investor pun beralih dengan mencari aset-aset safe haven di kala krisis.
Pelemahan mata uang rupiah juga bisa diakibatkan oleh sentimen negatif, baik yang berasal dari luar maupun dalam negeri.
Berdasarkan pantauan nilai tukar rupiah berada di posisi Rp 14.767 per dolar Amerika Serikat (AS).
- Kinerja Investasi Menurun
Melemahnya nilai tukar mata uang rupiah akibat resesi global juga bisa menyebabkan kinerja investasi menurun.
Ketidakstabilan ekonomi yang terjadi membuat para investor beralih instrumen investasi ke hal-hal yang lebih aman dan minim risiko.
Menurunnya kinerja investasi bisa berdampak besar pada operasi bisnis maupun ekspansi usaha.
- Pengurangan Karyawan di Perusahaan
Tidak hanya pemerintah, sektor bisnis pun akan ikut tercekik karena dampak resesi global yang melanda.
Memang benar, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk tetap bertahan di tengah ketidakpastian kondisi perekonomian. Namun, bukan berarti cara ini minim risiko.
Salah satunya dengan mengurangi karyawan atau PHK karena perusahaan tidak mampu lagi membayar upah.
Pada akhirnya, angka pengangguran dan kemiskinan turut meningkat yang bisa saja menimbulkan masalah-masalah baru di lingkungan sekitar.