Demi budayakan membaca, pos kamling pun disulap jadi taman bacaan
Pos keamanan lingkungan atau kamling yang kebanyakan berguna sebagai area warga berjaga lingkungan pada malam hari, terhitung mampu dimanfaatkan sebagai layanan edukasi dan area membaca dan juga bermain untuk anak-anak.
Seperti di Dusun/Desa Mojoduwur, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, pos kamling atau terhitung pos ronda disulap jadi area membaca untuk anak-anak, sekaligus area bermain.
Oleh pemuda desa setempat, pos kamling yang berada di lingkungan RT 02 RW O3 Desa Mojoduwur, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, sejak sebulan lalu difungsikan jadi “Pos Sudut Baca”. Hingga kini di desa tersebut telah ada dua berasal dari tujuh pos kamling yang difungsikan jadi taman bacaan.
Untuk menarik minat anak-anak, pemuda Desa Mojoduwur, Kecamatan Mojowarno, mendesain pos kamling berukuran 3 x 3 mtr. lebih apik, cantik dan nyaman, di antaranya bersama pengecatan dan penambahan rak buku tanpa membuat perubahan faedah pos tersebut. Ada kurang lebih 25 buku cerita dan komik yang berjajar rapi di atas rak hasil donasi.
Demi budayakan membaca, pos kamling pun disulap jadi taman bacaan
“Setiap sore habis ngaji atau les aku dan teman-teman selamanya mampir ke sini (Pos Sudut Baca),” kata Ridho, tidak benar seorang pengunjung, selagi ditemui akhir pekan ini.
Siswa kelas 1 SMP yang rumahnya tidak jauh dari Pos Sudut Baca ini mengatakan kecuali dirinya menjadi suka dengan adanya pos kamling yang difungsikan jadi taman bacaan. “Biasanya bacanya komik dan termasuk doa doa,” tuturnya.
Tak rubah kegunaan
Pos kamling punyai kegunaan strategis dan sangat penting untuk menolong keamanan lingkungan. Di selagi malam, pos kamling dimanfaatkan sebagai tempat warga berjaga lingkungan atau ronda.
“Selain sebagai tempat berkumpul warga yang kebagian berjaga malam atau ronda, kecuali sore pos kamling ini dimanfaatkan anak-anak sebagai tempat bermain dan membaca buku,” kata Ketua RT 02 RW 03 Desa Mojoduwur, Imam Wahyudi.
Menurutnya, tidak tersedia perubahan pada faedah pos kamling yang tersedia pas di depan rumahnya itu. Hanya saja, pos kamling itu dibuat lebih cantik dan juga tersedia tambahan rak buku.
“Tetap serupa kalau malam buat bapak-bapak yang ronda, kalau sore untuk anak-anaknya. Hanya dipercantik dengan dicat warna-warni dan rak buku,” tutur Imam.
Pemanfaatan pos kamling menjadi tempat bermain dan juga taman baca ini memberi tambahan efek yang amat positif bagi anak-anak di lingkungan sekitar.
“Kalau sore habis ngaji, jadi ramai anak-anak yang berkunjung ke pos untuk membaca buku,” imbuhnya.
Ketua Pemuda Desa Mojoduwur Muhammad Nasihuddin menjelaskan bahwa pemanfaatan pos kamling menjadi tempat bermain anak dan taman baca ini baru satu bulan terakhir.
Awalnya, pemuda di desa setempat jadi prihatin dengan kurangnya jam anak-anak untuk bermain dan juga berkumpul dengan teman-temannya.
“Di Mojoduwur inikan punyai instansi pendidikan baik formal atau nonformal terbanyak di Kecamatan Mojowarno. Media bermain dan edukasi anak-anak di sini amat kurang, karena pulang sekolah mereka perlu ikut les dan ngaji. Makanya kami punyai ide untuk gunakan pos kamling menjadi tempat bermain sekaligus edukasi, ” ungkap pemuda 23 th. ini.
Selain itu, menurut Nasihuddin, pemanfaatan pos kamling sebagai tempat bermain dan taman baca ini termasuk anggota berasal dari menumbuhkan minat baca pada anak-anak di Desa Mojoduwur, Kabupaten Jombang.
“Kalau taman bacanya di pos kamling lingkungan tiap-tiap kan termasuk mudah dijangkau oleh anak-anak. Kalau sejak kecil telah ditanamkan membaca buku, Insya-Allah minat baca bakal meningkat,” tambahnya.
Dikatakan Nasihuddin, bagi pengunjung taman baca di pos kamling tidak diperbolehkan mempunyai telepon seluler. Larangan ini dikehendaki dapat mengurangi permohonan anak-anak lihat ponsel.
“Minimal kita dapat mengurangi satu jam anak-anak untuk tidak lihat ponsel, bersama dengan bermain dan membaca buku di pos kamling ini. Setiap sore taman baca selamanya ramai dikunjungi anak-anak,” ujar Nasihuddin.
Selain itu, anak-anak termasuk diajarkan untuk saling merawat dan merawat buku sejak usia dini. “Setiap selesai membaca buku kita ajak mereka untuk merapikan, merawat dan merawat buku di taman baca. Agar seluruh dapat bertanggung jawab,” katanya.
Guna membantu langkah pemuda Desa Mojoduwur, Kecamatan Mojowarno, untuk tingkatkan minat baca, pemerintah desa setempat menyiapkan anggaran Rp30 juta.
Kepala Desa Mojoduwur Imam Baihaqi menyatakan benar-benar bersyukur para pemuda mempunyai inspirasi memicu taman baca gunakan pos kamling agar dapat tingkatkan minat baca terhadap anak-anak.
“Saya selamanya membantu kegiatan para pemuda. Apapun kegiatannya yang positif bakal kita dukung, termasuk bersama dengan menyiapkan anggaran Rp30 juta untuk memicu perpustakaan,” tegasnya.
Baihaqi menargetkan seluruh pos kamling yang ada di lokasi desanya dapat dimanfaatkan sebagai daerah bermain dan taman baca.
CEK BERITA LAINNYA :