bpom-ungkap-5-kosmetik-berisiko-kanker-kulit
BPOM Ungkap 5 Kosmetik Berisiko Kanker Kulit, Paling Banyak Dijual Online!
Situs Togel Terpercaya – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) mengutarakan lima jenis kosmetik ilegal yang paling banyak beredar di lapak online sepanjang 2023. Adapun lima jenis kosmetik tersebut dilaporkan memiliki kandungan bahan yang mampu membawa dampak kanker kulit.
Hasil patroli siber BPOM RI di marketplace periode Januari sampai September 2023 menemukan 1.447 link penjualan kosmetik HB Dosting. Menjadi produk terbanyak kelima dari segi pemasaran. Bahayanya tak main-main, kosmetik HB Dosting memiliki bahan terlarang layaknya hidrokuinon dan steroid.
BPOM Ungkap 5 Kosmetik Berisiko Kanker Kulit, Paling Banyak Dijual Online!
Produk terbanyak keempat yang dijual di marketplace adalah Tati Skincare. Ada 1.791 link penjualan yang dilaporkan BPOM RI. Bukan hanya satu bahan, namun Tati Skincare memiliki tiga zat terlarang sekaligus di dalam produknya layaknya merkuri, hidrokuinon, dan tretinoin.
Penjualan yang lebih tinggi atau ketiga terbesar terkait kosmetik ilegal terhadap marketplace setelah itu yakni Tabita Skincare. Dijual tanpa izin edar, apalagi produsen sengaja mengkombinasikan kandungan merkuri dan hidrokuinon terhadap produk mereka, agar efeknya mampu berjalan secara instan.
Terbanyak ke dua dilaporkan BPOM RI merupakan krim diamond. Penjualannya apalagi raih 6.986 link di marketplace.
Tidak jauh tidak sama layaknya produk sebelumnya, bahan utama mereka lagi-lagi adalah merkuri. Sementara posisi pertama ditempati krim HN, tersedia 8.116 link penjualan, produk mereka dijual dengan kandungan merkuri di dalamnya, terhitung ilegal dikarenakan tanpa izin edar.
“Sayangnya, bertumbuhnya pembelian kosmetik secara online terhitung diikuti dengan tumbuhnya akun yang menjajakan kosmetik ilegal tanpa izin edar dan memiliki kandungan bahan berbahaya atau dilarang,” sorot BPOM RI di dalam info resminya, Senin (27/11/20203).
“Merespons fenomena tersebut, BPOM secara teratur jalankan pengawasan di dunia digital untuk menangani peredaran kosmetik ilegal di marketplace,” pungkasnya.