Dewi Gita Membius Warga Sukabumi Lewat Tari Kandagan Khas Sunda
Togel Online Terpercaya – Bukan Dewi Gita namanya jikalau tak mampu membawa dampak para penontonnya terbius. Sejak awal masuk ke dalam panggung Sukabumi 1980 yang membaur bersama dengan masyarakat, suaranya yang merdu menyanyikan lagu berbahasa Sunda sudah membius. Satu lagu berhasil dibawakan ibu satu anak tersebut di awal pertunjukan yang dipersembahkan oleh Titimangsa.
Setelah unjuk gigi yang kedua, Dewi Gita tampil bersama dengan kostum Putri Sunda bersama dengan sampur berwarna hijau. Ketika sampur-nya dihempaskan ke depan, penonton segera menggodanya bersama dengan ‘ea’ sampai membawa dampak tawa membahana ke penjuru area pementasan.
Suara gamelan dan sinden berasal dari Sanggar Seni Gapura Emas dan tari kandagan yang dibawakan Dewi Gita berhasil meningkatkan kemeriahan Sukabumi 1980, tadi malam. Suasana syahdu bersama dengan alam serta gemericik alam di kawasan Selabintana, Sukabumi, termasuk jadi nilai plus tersendiri.
Dewi Gita Membius Warga Sukabumi Lewat Tari Kandagan Khas Sunda
Dewi Gita yang mengaku baru menyiapkan satu buah tarian di perhelatan Sukabumi 1980 secara otodidak. “Persiapan tadi doang. Tadi aja ketemu sama gamelan tadi siang. Sudah, segera mulai. Padahal ini laras-nya, surup-nya ini beda. Aku kan kebanyakan bukan Salendro ya, ini laras-nya Salendro namun ya sudah bisa,” katanya lagi.
Dia pun mengaku tidak ada persiapan sama sekali untuk pementasan tari Kandagan. Semuanya serba instan dan kembali mengingat pelajaran tari yang dulu dilakoni sejak kecil.
“Karena aku memang tetap nari, tetap tetap menggali pengetahuan yang aku punya. Jangan sampai hilang, tetap bahagia mengajar nari anak-anak yang senang diajarin, aku ajarin. Biar aku nggak hilang ilmunya, jadi ya itu satu. Pas disuruh nari ya, asalkan tariannya aku bisa, hayuk,” terangnya.
Tari kandagan merupakan tari tradisional khas Sunda yang merupakan tari Putri dan punyai cii-ciri gagah. Tari perkembangan berasal dari tarian renggarini di th. 1960 ini dikembangkan oleh sosok pembaharu tarian Sunda, Raden Tjetje Somantri.
Dewi Gita mengatakan sudah menari tarian Kandagan sejak kecil. Ketika tetap latihan di sanggar, ia sudah menjadi mempelajarinya supaya mampu menjiwainya.
“Tarian Kandagan itu tentang maskulinitas perempuan. Ya, sebenernya ini perempuan yang dibungkus laki-laki lah istilahnya, kayak srikandi jikalau di pewayangan ada itu. Jadi kenapa aku bahagia dan menjiwai ini, barangkali dikarenakan memang aku sedikit maskulin ya barangkali jiwanya. Jadi guru tari aku sudah ngeliat berasal dari dulu aku rada ada maskulinnya. Jadi aku dipercayakan untuk nari topeng Kandagan, tetap tarian yang agak gagah. Nggak tau kenapa guru aku tuh mampu memandang itu,” kenangnya.
“Pas aku gede, aku kayak “Oh iya ya, aku rada ada jiwa cowok-nya”. Makanya aku dikasih tariannya tetap gagahan. Dulu mah nggak ngerti, “Kenapa sih aku tetap dikasihnya tarian ini terus? Tarian yang gagah.” Ternyata, oh iya iya memang aku jiwanya rada begini ya. Dan tari Kandagan ini adalah mempersembahkan kegagahan seorang perempuan, sebenernya mampu jadi garda depan gitu,” jelasnya lagi.
Melalui pagelaran Sukabumi 1980, Dewi Gita turut mengapresiasi kinerja Titimangsa termasuk Happy Salma yang tetap memajukan para pekerja seni tradisi Nusantara.
“Wah, aku mah bukan kenapa senang (diajak Happy Salma) namun wajib mau. Jangan kenapa mau, justru aku melacak orang-orang yang seperti Happy Salma, orang-orang yang seperti di Titimangsa. Dan aku menjadi hormat untuk mereka yang tetap berjuang untuk seni Indonesia khususnya. Aku amat apresiasi sama mereka sangat, pengin nangis deh pokoknya ya Allah ada orang seperti mereka yang berjuang tanpa sokongan berasal dari pemerintah. Mereka cari duit sendiri bener-bener mengerti bersama dengan para seniman-seniwati daerah. Itu membuat aku mereka patut dikasih piala,” pungkasnya.
Judi Online Terpercaya | Agen Bola Terpercaya | Agen Casino Online