Wanita Mengaku Diusir dari Pesawat karena Punya Badan Besar
Live Poker Indonesia – Dua wanita mengeklaim bahwa mereka diusir dari pesawat dikarenakan ukuran tubuh mereka yang besar.
Kedua wanita selanjutnya mengaku disuruh memesan masing-masing dua kursi untuk menampung berat badan BANJIR SKETER DISINI mereka di dalam penerbangan Air New Zealand.
Penumpang itu adalah Angel Harding dan temannya yang dilaporkan baru saja kembali dari Hui (istilah suku Maori untuk pertemuan informal) di Hastings. Mereka terbang dari Kerikeri ke Auckland dan kemudian Auckland ke Napier tanpa kendala.
Namun, penerbangan mereka dari Napier ke Auckland pada Jumat (15/3/2024), penerbangan mereka berbalik arah ke bandara dikarenakan suatu kondisi.
Mengutip New York Post, Harding mengaku selagi itu ia tengah melihat ke luar jendela dan tengah merasakan sakit di lengannya. Dia menuduh pramugari sudah membanting sandaran tangannya ke lengannya.
Wanita Mengaku Diusir dari Pesawat karena Punya Badan Besar
tidak cuman itu, anggota kabin disebut memberitahu dia bahwa semua sandaran tangan harus diturunkan sebelum akan pesawat terlepas landas. Ia menyebut instruksi itu memadai agresif.
Situasi disebut jadi panas sesudah temannya mengkonfrontasi pramugari untuk duduk kala pesawat tengah melaju.
“Dia berkata, ‘Bukankah Anda harus duduk terkecuali pesawat tengah bergerak?’,” ujar Harding.
“Lalu (pramugari) melihat kita berdua dan berkata, ‘Saya dapat mengeluarkan kalian berdua dari penerbangan ini’,” akunya.
Akhirnya mereka jelas bahwa pramugari itu tidak hanya menggertak. Karena ia langsung berkata di telephone dan setelahnya pesawat berbalik arah kembali ke terminal bandara.
Tak lama kemudian, pramugari menginformasikan bahwa semua orang harus turun dari pesawat dikarenakan ketidaknyamanan. Hingga pada akhirnya mereka berdua diberitahu bahwa harus memesan empat kursi terkecuali terbang bersama dengan Air NZ di masa depan.
“Dia menghampiri dan berkata, ‘Kalian berdua seharusnya memesan empat kursi, kalian berdua seharusnya belanja masing-masing dua kursi’,” terang Harding.
Kemudian, anggota staf maskapai menyebut mereka harus memesan kembali dan belanja masing-masing dua tiket. Sementara penerbangan seterusnya bersama dengan jumlah kursi yang ada baru ada dua hari kemudian.
Harding mengatakan bahwa ia tidak dapat belanja tiket lagi, jadi maskapai penerbangan selanjutnya mengimbuhkan mereka tempat tinggal, makanan, dan penerbangan kembali pada hari Minggu.
Mereka harus tunggu di Koru Lounge dan pada akhirnya mereka mendapatkan kursi pada penerbangan malam itu dan dapat kembali pulang.
“Kami berkomitmen untuk memperlakukan semua pelanggan bersama dengan hormat dan bermartabat dan kita mohon maaf dikarenakan para pelanggan ini mendapatkan pengalaman yang tidak memuaskan. Kami akan tetap bekerja serupa bersama dengan pelanggan secara langsung untuk mengatasi masalah mereka,” ujar juru berkata Air New Zealand kepada 1 News.
Menanggapi perihal tersebut, Harding mengaku trauma atas insiden yang ia alami.
“Kita semua adalah manusia, kita semua adalah manusia, dan aku tidak mendambakan ada orang yang mengalami trauma seperti yang kita alami selagi ini,” keluhnya.