cina-tambah-cadangan-emas-di-tengah-ketidakpastian-ekonomi
Cina Tambah Cadangan Emas di Tengah Ketidakpastian Ekonomi
Togel Hongkong – Dalam beberapa bulan pertama tahun ini, Bank Sentral Cina (PBOC) terus meningkatkan cadangan emasnya. Hingga akhir Februari 2025, total cadangan emas Cina tercatat mencapai sekitar US$ 208,64 miliar atau sekitar Rp 3.463 triliun, berdasarkan kurs rupiah saat ini. Ini menunjukkan peningkatan signifikan, di mana cadangan emas Cina naik menjadi 73,61 juta troy ounce, dibandingkan dengan 73,45 juta pada akhir Januari 2025.
PBOC telah melakukan pembelian emas selama empat bulan berturut-turut, yang menjadi faktor utama menopang harga emas. Harga emas batangan sendiri mengalami kenaikan yang cukup pesat, dengan lonjakan sebesar 27% sepanjang tahun 2024, yang tercatat sebagai kenaikan tertinggi dalam 14 tahun terakhir.
Cina Tambah Cadangan Emas di Tengah Ketidakpastian Ekonomi
Keputusan pemerintah AS untuk mengenakan tarif impor tambahan pada barang-barang Cina, serta dampak dari ketegangan geopolitik dan potensi dampak terhadap ekonomi global, semakin mendorong harga emas mencapai rekor tertinggi. Bahkan pada pekan lalu, harga emas menembus angka US$ 3.057,21 per ons, mencetak rekor baru sepanjang masa.
Sebagai respons terhadap situasi ekonomi global dan ketegangan perdagangan yang semakin meningkat dengan AS, pemerintah Cina mengumumkan kebijakan stimulus fiskal yang lebih besar. Langkah ini bertujuan untuk mendorong konsumsi domestik dan meredam dampak dari perang dagang. Selain itu, Cina juga mempercepat penimbunan komoditas strategis seperti emas. Menurut World Gold Council, bank sentral global, termasuk PBOC, telah membeli lebih dari 1.000 metrik ton emas pada tahun 2024 dan diperkirakan akan terus menjadi pembeli aktif di tahun 2025.
Yang menarik, pembelian oleh bank sentral, termasuk PBOC, berbeda dengan perilaku investor pada umumnya. Bank sentral tidak terlalu sensitif terhadap fluktuasi harga emas dan lebih berfokus pada restrukturisasi cadangan mereka. Pembelian berkelanjutan ini menjadi faktor utama di balik performa harga emas yang mengesankan selama dua tahun terakhir. Meski begitu, masih ada faktor lain seperti inflasi, suku bunga, peristiwa geopolitik, dan minat investor terhadap aset aman yang juga berperan besar dalam membentuk tren harga emas.
Pada 2024, setelah 18 bulan berturut-turut membeli emas, PBOC sempat mengambil jeda selama enam bulan. Namun, mereka kembali aktif membeli emas pada bulan November, menunjukkan komitmen mereka untuk terus memperkuat cadangan logam mulia yang kini menjadi aset penting di tengah ketidakpastian ekonomi global.