Cerita Mantan Sopir Jadi Pemilik Pabrik Mainan di Magetan

Casino Online, Poker Online, Togel Singapura

cerita-mantan-sopir-jadi-pemilik-pabrik-mainan-di-magetan-omzetnya-miliaran

Cerita Mantan Sopir Jadi Pemilik Pabrik Mainan di Magetan, Omzetnya Miliaran

Poker Online Uang Asli – Ada yang berbeda di sebuah pabrik permainan anak di Magetan. Meskipun cuaca panas, situasi merasa adem kala menyaksikan kegiatan para pekerja di CV Ilham Industri Wahana. Suasana religi tergambar berasal dari para pekerja yang mayoritas pria kenakan pakaian ala santri dengan kenakan peci di kepala.


Berlokasi di Kelurahan Mangge, Kecamatan Barat, suara mesin pemotong besi terdengar begitu jelas, kala memasuki area kerja produsen wahana permainan anak, yang lebih dikenal pabrik odong-odong.

Dengan melibatkan 150 pekerja warga sekitar, setiap bulan dapat meraup omzet miliaran rupiah. Banyak orang tidak mengira pabrik odong-odong itu milik pengusaha muda Anang Sulistiyo yang merupakan mantan sopir taksi.

Cerita Mantan Sopir Jadi Pemilik Pabrik Mainan di Magetan, Omzetnya Miliaran

Ia mengaku sengaja menciptakan situasi pesantren di pabriknya. Pria 39 th. itu termotivasi setelah menimba pengetahuan di ponpes yang tersedia di Temboro, tak jauh berasal dari lokasi pabrik.

“Dari awal saya mengakses industri odong-odong sebenarnya dengan rancangan ponpes yang terlihat berasal dari pekerja mengenakan peci. Kalau wanita berhijab kebanyakan anggota staf dan marketing,” kata Anang.

Anang menceritakan dirinya sempat mengalami kegagalan hingga tiga kali. Kegagalan itu membawanya menghendaki wejangan dan doa kiai di Pondok Pesantren Temboro.

“Petunjuk yang saya dapat bahwa ikhtiarkan bisnis demi kesejahteraan dan kebaikan orang banyak. Setelah mobilisasi wejangan itulah, kegagalan akhirnya dapat saya lewati,” ujar Kang Anang-sapaan akrabnya.

Ia pun berkomitmen membangun bisnis dengan mengedepankan nilai-nilai agama. Seperti saat terdengar suara azan, seluruh kegiatan memproses segera berhenti. Para karyawan dan karyawati bergegas pergi ke masjid yang tidak jauh berasal dari pabrik fungsi menunaikan ibadah.

“Otomatis kala terdengar suara azan segera berhenti seluruh aktivitas, kami pasang alarm juga kala salat tiba. Semua karyawan yang masuk dengan perjanjian taat ibadah kami utamakan,” ucap Anang.
Anang menceritakan dirinya sempat mengalami kegagalan hingga tiga kali. Kegagalan itu membawanya menghendaki wejangan dan doa kiai di Pondok Pesantren Temboro.

“Petunjuk yang saya dapat bahwa ikhtiarkan bisnis demi kesejahteraan dan kebaikan orang banyak. Setelah mobilisasi wejangan itulah, kegagalan akhirnya dapat saya lewati,” ujar Kang Anang-sapaan akrabnya.

Ia pun berkomitmen membangun bisnis dengan mengedepankan nilai-nilai agama. Seperti saat terdengar suara azan, seluruh kegiatan memproses segera berhenti. Para karyawan dan karyawati bergegas pergi ke masjid yang tidak jauh berasal dari pabrik fungsi menunaikan ibadah.

“Otomatis kala terdengar suara azan segera berhenti seluruh aktivitas, kami pasang alarm juga kala salat tiba. Semua karyawan yang masuk dengan perjanjian taat ibadah kami utamakan,” ucap Anang.

Casino Online | Poker Online | Togel Singapura

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *