Dampak Buruk Insomnia
Dampak Buruk Insomnia Pada Kesehatan
Judi Casino Online -Tidur yang nyenyak bisa dibilang merupakan anugrah bagi pengidap insomnia. Memang, ada kalanya kondisi seperti stres, jet lag, atau diet, dapat memengaruhi kualitas tidur.
Insomnia merupakan istilah yang tidak asing lagi bagi telinga kita. Insomnia diartikan sebagai gangguan tidur yang terjadi pada malam hari. Insomnia adalah kelainan tidur umum yang menyebabkan tidur tidak berkualitas atau memiliki waktu tidur yang pendek.
Namun, jika insomnia terjadi berkepanjangan, tentu akan berimbas pada kesehatan tubuh. Berikut lima dampak buruk insomnia pada kesehatan tubuh.
- Meningkatkan Risiko Kematian
Insomnia berkepanjangan bila tidak diobati dapat menjadi masalah yang serius hingga meningkatkan risiko kematian. Penelitian menunjukkan, terdapat peningkatan risiko kematian sebanyak dua kali lipat pada individu yang memiliki tidur kurang dari 5 jam setiap malam.
- Risiko Penyakit Fisik
Insomnia yang berkepanjangan dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit pada fisik, seperti stroke, kejang, kepekaan terhadap rasa sakit, peradangan, obesitas, diabetes mellitus, tekanan darah tinggi, serta penyakit jantung.
- Memperburuk Kondisi Kulit
Ketika sulit tidur, tubuh akan memberikan berbagai efek seperti timbulnya lingkaran hitam di area sekitar mata, munculnya garis-garis halus pada kulit, hingga kulit yang tidak tampak segar.
Tubuh yang kurang tidur juga akan melepas hormon stress kortisol dalam jumlah banyak. Peningkatan jumlah hormon kortisol ini mampu memecah kolagen pada kulit sehingga kekencangan dan elastisitas kulit menjadi buruk.
- Gangguan Kesehatan Mental
Tidak hanya fisik, kesehatan mental juga bisa terganggu akibat insomnia yang berkepanjangan. Beberapa gangguan kesehatan yang umum terjadi akibat insomnia adalah depresi dan kecemasan.
Hal ini karena kurang tidur bisa meningkatkan hormon kortisol atau yang dikenal juga sebagai hormon stres.
- Obesitas
Ketika belum dapat tidur pada malam hari, seseorang dapat merasakan lapar yang mendorongnya untuk mengonsumsi sesuatu. Jika insomnia terjadi terus-menerus, kebiasaan ini dapat terjadi secara berulang.
Hal ini dapat menyebabkan bertambahnya berat badan hingga menyebabkan obesitas.