Fakta di Balik Menara Pencakar Langit di Mars dan Bulannya
Poker Online Terpercaya – Pekan lalu, episode podcast Joe Rogan dan Elon Musk membahas objek di Mars yang mereka sebut “struktur persegi”. Objek ini tertangkap oleh kamera Mars Global Surveyor (MGS) Mars Orbiter Camera (MOC)
Pembahasan ini sebabkan pembicaraan warganet soal batu “tunggal” atau “monolit” di Mars dan Phobos, bulan yang mengitari Mars. Katanya, objek dikira monolit ini ditemukan oleh Reconnaissance Orbiter.
Dari pembahasan tersebut, nampak pula istilah menara pencakar langit setinggi 90 mtr. yang berdiri di Phobos. Benarkah tersedia bangunan layaknya itu di planet dan bulan lain?
Fakta Menara Pencakar Langit di Mars dan Phobos
Menara di Bulan Mars
Laboratorium Propulsi Jet (JPL) Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA) dalam laman resminya menjelaskan, “menara pencakar langit” di Phobos adalah bongkahan batu besar yang bisa saja terlontar berasal dari kawah tumbukan Stickney. Salah satu batu mampu berdiameter kira-kira 85 meter.
Fakta di Balik Menara Pencakar Langit di Mars dan Bulannya
Kawah Stickney sendiri amat besar, dengan diameter kira-kira 9 km. Kawah ini meliputi kira-kira setengah permukaan Phobos. Di jaman lalu, peristiwa tumbukan membentuk kawah ini, sehingga diperkirakan sebabkan batu amat besar terlontar berasal dari perut bulan Mars ini.
“Sebagian besar bongkahan batu tersebut bisa saja sudah terlontar berasal dari kawah tumbukan terbesar di Phobos, Stickney,” tulis JPL NASA.
Mengambil Foto Menara di Bulan Mars
Foto “menara pencakar langit” di bulan Mars tersebut lalu diabadikan dalam foto hasil tangkapan wahana antariksa NASA terhadap 1998. Saat itu, wahana mars Global Surveyor (MGS) melakukan empat lintasan di dekat Phobos.
Pada lintasan keempat, yang terjadi terhadap 12 September 1998, Mars Orbiter Camera (MOC) mampu menjepret citra bulan dengan resolusi tertinggi yang pernah tersedia kala itu. Dalam foto itu, tersedia lebih dari satu bongkahan batu besar yang terlihat. Salah satunya adalah “menara pencakar langit” di bulan Mars tersebut.
“Menara” di Phobos tersebut kelihatan memiliki bayangan di foto, sama dengan menara di Bumi kala disinari Matahari kala menuju sore hari. Rupanya, bongkahan batu besar itu termasuk diterangi cahaya Matahari berasal dari sudut kiri atau kiri bawah.
Menara di Mars
Sementara itu, “menara pencakar langit” di Mars adalah batu besar yang bersifat persegi panjang. Berdasarkan lokasinya di dasar tebing, batu besar tersebut diperkirakan pecah berasal dari tebing dan jatuh ke tempatnya kala ini di jaman lalu.
Penjelasan tersebut disampaikan Jonathon Hill, teknisi penelitian dna perencana misi di Fasilitas Penerbangan Luar Angkasa Mars di Arizona State University. Hill sering memproduksi gambar yang disita selama misi Mars NASA.
Hill menjelaskan, kesimpulan bahwa batu tersebut adalah menara atau mercusuar yang dibangun alien agak sulit diyakini. Sebab, posisinya di dasar tebing membuatnya rentan tertimbun relatif cepat.
“Puing-puing yang jatuh berasal dari tebing dapat menutupinya memadai cepat dalam skala kala geologis,” ucapnya terhadap Life’s Little Mysteries.
Menara di Mars, Batu Berlengkung Jadi Persegi
“Menara pencakar langit” di Mars dipotret dengan kamera HiRISE dengan resolusi kira-kira 30 cm per piksel. Resolusi ini menurut Hill memadai detil kalau memotret permukaan Mars, yang umumnya berasal dari ketinggian 300 km.
Namun, resolusi kamera ini menurutnya tidak membuahkan foto yang memadai tajam untuk menangkap batu berukuran sedang. Alhasil, batu yang berlengkung mampu kelihatan persegi.
“Jika resolusi kamera amat rendah untuk seluruhnya mengutarakan objek, objek tersebut condong nampak persegi panjang sebab piksel dalam gambar bersifat persegi. Lengkungan apa pun dapat nampak layaknya serangkaian garis lurus kalau resolusi kamera dikurangi sampai tingkat tertentu,” terangnya.
Menara Tinggi sebab Efek Cahaya?
Mirip dengan batu di Phobos, batu di Mars termasuk terkesan lebih tinggi berasal dari aslinya sebab angle atau sudut cahaya rendah terhadap kala pengambilan foto. Saat itu, Matahari dekat dengan horizon sehingga bayangan batu nampak amat panjang.
Bayangan batu yang kelihatan amat panjang dan batu yang kelihatan layaknya persegi panjang sebabkan teori konspirasi menara pencakar langit di Mars jadi muncul.
Soal Monolit Buatan?
Di sisi lain, Hill termasuk tidak menilai sebutan “monolit” terhadap batu-batu tersebut seluruhnya salah. Sebab dalam bhs Latin, monolit berarti satu batu.
Namun dalam istilah umum, monolit atau monolitikum lazimnya dipahami sebagai batuan yang dibuat pandai batu di suatu zaman. Nah, menurut Hill, “menara pencakar langit” di Mars ini tidak dibuat oleh tangan penduduk Mars.
Bandar Togel Terbaik | Situs Togel Terpercaya | Agen Togel Terpercaya