“Kejanggalan Kapal Mewah Tenggelam: 7 Penumpang Tewas”
Togel Singapura – Kapten kapal pesiar mewah Bayesian punya juragan teknologi Inggris, Mike Lynch, hadapi penyelidikan pembunuhan dari otoritas Italia. Seperti diberitakan, Bayesian tenggelam di Sisilia, menewaskan 7 orang termasuk Lynch, pendiri raksasa teknologi Autonomy.
Jaksa penuntut Italia menyelidiki apakah tindakan Kapten James Cutfield, 51 tahun, barangkali sudah mengakibatkan tenggelamnya kapal terhadap 19 Agustus itu. Cutfield, warga negara Selandia Baru, sudah dua kali diinterogasi penyidik.
Menurut hukum maritim, kapten bertanggung jawab penuh atas keselamatan kapal, awak, dan semua penumpang. Bayesian dipercayai dilanda cuaca jelek tiba-tiba. Namun jaksa penuntut Italia Ambrogio Cartosio menyebut kelalaian awak kapal barangkali sudah mengakibatkan kapal itu rentan terhadap rusaknya dan tenggelam.
“Kejanggalan Kapal Mewah Tenggelam: 7 Penumpang Tewas”
jaksa penuntut termasuk memperhitungkan untuk memeriksa seorang anggota awak yang bertugas sementara cuaca jelek melanda. Insiden ini sesungguhnya diwarnai lebih dari satu kejanggalan.
Pertanyaan diajukan berkenaan apakah semua palka kapal diamankan bersama benar sebelum saat badai, dan apa anggota bawah kapal yang sanggup ditarik sudah diperpanjang seluruhnya sementara berlabuh. Dengan harga ditaksir 30 juta poundsterling, mestinya Bayesian sanggup hadapi badai.
“Bayesian dirancang untuk melaut di dalam segala cuaca,” kata arsitek Franco Romani, salah satu orang yang menunjang merancang Bayesian. Dia percaya palka samping dibiarkan terbuka dan memungkinkan air masuk ke di dalam kapal.
Giovanni Costantino, CEO Italian Sea Group yang mengakibatkan Bayesian th. 2008, di awalnya menyatakan kapal itu tentu tenggelam sebab human error. “Kapten mestinya mempersiapkan kapal dan menempatkannya di dalam keadaan waspada dan aman,” katanya.
Menurutnya kalau protokol yang pas diikuti, 22 orang di atas kapal bakal tertidur lelap di daerah tidur mereka sesudah badai dahsyat melanda alias seluruhnya bakal baik-baik saja. “Gangguan itu seluruhnya sanggup dibaca di semua peta cuaca. Mustahil tidak mengetahuinya,” katanya.
Yang lebih mengakibatkan keraguan berkenaan kekeliruan anggota kru adalah jangka sementara tenggelamnya kapal. Laporan di awalnya menyatakan Bayesian tenggelam hanya di dalam sementara satu atau dua menit, tapi Constantino menyatakan dia lihat information dari kapal yang menyatakan kapal itu tenggelam di dalam sementara 16 menit penuh.
“Kapal itu tenggelam, bukan di dalam satu menit seperti yang dikatakan. Kapal itu tenggelam di dalam sementara 16 menit,” katanya. Dia mempertanyakan mengapa kru tidak sanggup mengevakuasi penumpang di dalam kurun sementara tersebut.