Kisah Pilu di Balik Ulah Pesepeda Viral Tendang Pemotor
Judi Poker Online – Seorang pria pesepeda yang viral terekam kamera menendang pemotor di Jogja telah diamankan dan dirawat di Camp Assesment Dinsos DIY. Dari hasil asesmen sementara BANJIR SKETER DISINI terungkap kisah pilu pesepeda itu.
Dari account Instagram @dinasosialdiy, pria pesepeda itu langsung dibawa ke Camp Assesment usai diamankan terhadap Rabu (24/1/2024) lalu. Pria pesepeda yang mengaku berinisial P itu ternyata mempunyai masa selanjutnya yang memilukan dikarenakan kerap dibully dan mendapat perlakuan jelek oleh orang-orang di sekitarnya, termasuk termasuk dari keluarga terdekatnya.
Namun, info yang berkaitan belum bisa dipercayai benar. Hal ini disampaikan Kepala Dinsos DIY Endang Patmintarsih.
“Belum bisa kita identifikasi bahwa itu benar, itu katanya trauma keluarga. Kita pelan-pelan menggali dan memang yang utama menenangkan dia dulu,”
Endang menyebut hingga sementara ini pria pesepeda yang viral menendang pemotor di jalanan Jogja itu masih belum memberi tambahan info jelas. Bahkan, identitas yang disampaikan pun masih berubah-ubah.
Kisah Pilu di Balik Ulah Pesepeda Viral Tendang Pemotor
“Nama saja dia berubah-berubah. Mungkin ada keresahan sudi memberi tahu. Setelah dia tenang baru kita ajak ngobrol,” paparnya.
Meski begitu, Endang mengakui sementara pertama kali berkunjung di Camp Assesment pria itu emosional. Bahkan, pria itu disebut melotot dan tidak kooperatif sementara ditanya petugas di Camp Assesment.
“Dan dia telah lebih baik. Awal masuk dia tidak kooperatif dan tidak jawab cuma melotot. Beberapa hari ini dari Sabtu (27/1) telah lebih bagus” jelasnya.
Endang mengungkapkan sementara ini keadaan pria pesepeda yang viral menendang orang di jalanan Jogja itu membaik. Pria itu termasuk telah merasa bisa diajak berkomunikasi.
“Dia kan tidak ngamukan. Dia kembali didampingi dan lebih tenang, telah bisa diajak ngomong,” terangnya.
Pihaknya masih memantau keadaan kejiwaan yang berkaitan melalui psikiater dan psikolog. Oleh dikarenakan itu, Dinsos DIY belum merujuk yang berkaitan ke rumah sakit jiwa (RSJ).
“Sementara ini masih di Camp Assesment,” terangnya.
Pihaknya pun berharap keluarga pria pesepeda ini untuk berkunjung ke Campt Assesment. Sebab, pemulihan mental yang berkaitan dipercayai akan lebih cepat ketika berada di lingkungan keluarganya.
“Yang merasa mempunyai keluarga ayah ini mari ke camp ini. Tidak usah malu lah. Kami tidak akan menyalahkan dan kita akan membantu,” jelasnya.
Aksi Tendang Pemotor yang Meresahkan
Aksi pesepeda ini dinilai telah meresahkan warga Jogja. Sebab, lebih dari satu kali pesepeda itu terciduk menendang pemotor di jalanan. Kisahnya pun viral sementara pesepeda itu menendang pemotor hingga jatuh di kawasan Selokan Mataram, Sleman.
Setelah video itu viral banyak testimoni serupa jikalau telah jadi korban tendangan pria bertopi itu. Lalu ada kembali kejadian di area sekitar Borobudur Plaza (Boplaz), Jogja, dan paling baru di Godean, Sleman.
pria itu beraksi di dekat pertigaan Mirota Godean terhadap Jumat (19/1) lalu. Yacinta menyebut dalih pesepeda itu laksanakan aksinya dikarenakan tidak ada rem.
“Kok aku menyaksikan mbak-mbak di samping kopi TM kembali marah serupa ayah itu lagi. Aku langsung berpikir ‘wah ditendang ini mbaknya’. Nah tak dekati, tak tanyakan, ternyata benar, mbaknya ditendang juga, bersama dengan alibi yang sama,”
Yacinta menyebut korban atau pemotor wanita itu terjatuh hingga berkenaan mobil. Pria pesepeda itu lebih-lebih sempat dimarahi warga sekitar dikarenakan dinilai meresahkan. Tak cuma itu, ternyata adik Yacinta termasuk dulu jadi korban tendangan pria pesepeda itu.
Pria diduga ODGJ itu menendang adiknya di area Borobudur Plaza (Boplaz) terhadap 29 Desember 2023 lalu. Usai ditendang, dia menyebut adiknya pun sempat mencari pesepeda tersebut. Adiknya bertanya alasan pesepeda itu menendang pahanya.
“Setelah ditendang, adikku jemput temenku dulu di Jamal (jalan Magelang). Terus adikku cari bapaknya. Ketemulah di tepi jalan. Adikku tanya ‘salahku apa kok nendang’. Ya dia (pria itu) cuma bilang enggak mempunyai rem dan lain-lain,” tuturnya.
“Tapi nek gak mempunyai rem, mbok ya nendang motor atau tembok atau apa. Lah ini nendang paha,” memahami dia.