Momen Terakhir Assad di Suriah Sebelum Tumbang
Agen Togel Terpercaya – Presiden Suriah yang digulingkan, Bashar al-Assad, sempat bertekad untuk bertahan di Damaskus dikala pasukan pemberontak bergerak mendekati ibu kota terhadap awal Desember. Namun potensi terdapatnya pertumpahan darah memaksa Assad langsung meninggalkan negaranya berikut dan terbang ke Rusia.
Momen-momen paling akhir Assad di Suriah dilaporkan media Al Majalla, layaknya yang menyebut bahwa Assad tengah berada di Moskow terhadap 27 November, sementara pemberontak Suriah melancarkan serangan mendadak.
Dia punya niat menghadiri seremoni pertolongan gelar PhD untuk putranya, Hafez, namun kelanjutannya batal dan memantau kondisi Suriah dari kamar hotelnya di Moskow. Ketika pasukan pemberontak berhasil merebut Aleppo terhadap 29 November, Assad tengah didalam penerbangan ke Suriah.
Momen Terakhir Assad di Suriah Sebelum Tumbang
Setelah Aleppo jatuh ke tangan pasukan pemberontak, Assad dilaporkan menolak arahan dari Rusia, sekutu dekatnya, untuk bersiap mengundurkan diri guna jauhi pertumpahan darah.
Rencana Assad kabur ke Rusia, menurut laporan Al Majalla, belum dipastikan sampai malam hari terhadap 7-8 Desember lalu. Dari Damaskus, Assad sempat menghubungi Perdana Menteri (PM) Irak Mohammed Shia al-Sudani dan Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Mohammed bin Zayedh.
Pada sementara itu, dia disebut berharap pertolongan dari milisi Irak yang didukung Iran dan berharap pertolongan keuangan dari UEA.
Kantor media Assad terhadap sementara itu telah buat persiapan pidato untuk dibaca olehnya di istana kepresidenan. Pada 7 Desember, atau sehari sebelum rezimnya tumbang, Assad masih mengupayakan meyakinkan jajaran pejabatnya, termasuk diplomat utamanya, bahwa kondisi masih terpecahkan dan bahwa “dukungan Rusia dapat diberikan”.
Assad lebih-lebih bersikeras menjelaskan kepada para penasihatnya bahwa dia dapat menyampaikan pidatonya terhadap Minggu, 8 Desember.
Namun terhadap malam hari tanggal 7 Desember, Assad terima telepon dari para pejabat Rusia yang menganjurkan dirinya untuk langsung meninggalkan Damaskus demi menghindar pertumpahan darah lebih lanjut dan menjaga keperluan Moskow yang tersisa di Suriah.
Akhirnya, terhadap pagi hari tanggal 8 Desember, hari Minggu, Assad meninggalkan Suriah bersama dengan hanya mempunyai dua orang bersamanya, yaitu Menteri Urusan Kepresidenan Mansour Azzam dan kepala unit pertolongan presiden Brigadir Jenderal Mohsen Mohammed.
Mereka bergegas ke pangkalan Hmeimim, pangkalan punya Rusia yang ada di Suriah bagian barat, lantas terbang ke Moskow. Istri dan anak-anak Assad telah terutama dahulu ada di luar negeri.
Kaburnya Assad ke luar negeri itu tidak diketahui oleh para ajudan terdekatnya, lebih-lebih saudara laki-lakinya, Maher, termasuk tidak tahu apa pun berkenaan kepergiannya.
Live Togel Terpercaya | Agen Togel Terbesar | Agen Togel Terbaik