pajak-ipl-rusun-dan-apartemen-kisaran-iurannya
Pajak IPL Rusun dan Apartemen: Kisaran Iurannya
Agen Bola Terpercaya – Iuran Pemeliharaan Lingkungan (IPL) terhadap tempat tinggal susun (rusun) dan apartemen dikabarkan dapat dikenakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) lebih kurang 11-12%. Rencana ini mendapat penolakan keras berasal dari pemilik sampai penghuni rusun dan apartemen. Lantas berapa besaran iuran IPL tersebut?
Menurut Ketua Umum DPP Persatuan Perhimpunan Penghuni Rumah Susun Indonesia (P3RSI), Adjit Lauhatta besaran IPL memadai beragam, terkait terhadap kelas hunian.
Adjit mengatakan untuk iuran IPL paling rendah berkisar Rp 20.000 sampai Rp 22.000 per meternya. Kemudian, untuk iuran paling tinggi berkisar Rp 80.000 per meternya. Di mana pembayarannya dikenakan per bulan.
Dengan begitu, andaikata ditambahkan bersama pajak berkisar 11-12% besarannya iuran yang dapat dikenakan kepada penghuni, sebagai berikut.
Pengenaan pajak jikalau dihitung berasal dari IPL paling rendah (per meter):
Pajak IPL Rusun dan Apartemen: Kisaran Iurannya
Rp 22.000 x PPN (11-12%) = Rp 2.420 (11%) dan Rp 2.640 (12%).
Maka, besaran IPL sesudah dikenakan pajak berkisar Rp 24.420 sampai Rp 24.640 per meternya di dalam sebulan. Apabila ukuran apartemen 30 mtr. persegi, maka IPL yang wajib dibayarkan Rp 732.600-739.300 per bulan. Jika tidak dikenakan pajak 11-12%, IPL yang dibayarkan bersama tarif Rp 22.000 per mtr. per bulan adalah Rp 660.000/bulan untuk ukuran apartemen 30 mtr. persegi.
Pengenaan pajak jikalau dihitung berasal dari IPL tertinggi (per meter):
Rp 80.000 x PPN (11-12%) = Rp 8.800 (11%) dan Rp 9.600 (12%).
Maka, besaran IPL sesudah dikenakan pajak berkisar Rp 88.800 sampai Rp 89.600 per meternya di dalam sebulan. Apabila apartemen berukuran 30 mtr. persegi maka IPL yang wajib dibayarkan sekitarnya Rp 2,6 juta per bulan.
Jika tidak dikenakan pajak 11-12%, IPL yang dibayarkan berasal dari tarif Rp 80.000 per mtr. per bulan bersama ukuran apartemen 30 mtr. persegi adalah Rp 2,4 juta/bulan.
“Tergantung kelas apartemen itu ya. Besaran IPL itu kurang lebih segitu sih. Ada juga yang lebih lah, tersedia yang mengfungsikan dolar,” kata Adjit pas dihubungi detikProperti terhadap Jumat (28/9/2024).
Selain kelas hunian, luas dan tinggi gedung juga mempengaruhi besaran IPL yang dapat dikenakan. Semakin tinggi jenis apartemennya nilai IPL yang dikenakan dapat semakin besar.
Setiap th. IPL ini mampu saja naik bersama angka inflasi lebih kurang 3%. Namun, itu tidak terjadi tiap-tiap th. gara-gara menurutnya hal ini mampu memberatkan penghuni rusun dan apartemen.
“Kalau rela penyesuaian IPL itu kan kita juga kadang hitung-hitung bersama biaya pengelolaan itu kan wajib inflasikan 3%. Tapi kan tiap th. juga satu apartemen itu nggak rela naikin lah. Kalau tiap th. dinaikin ribut melulu kan,” ungkapnya.
Dengan adanya pengenaan pajak terhadap IPL lebih kurang 11-12% tentu memberatkan bagi penghuninya. Padahal, IPL ini adalah iuran pemeliharaan rusun dan apartemen, daerah mereka tinggal. Layaknya uang iuran RT/RW di tempat tinggal tapak. Rusun dan apartemen miliki IPL gara-gara untuk membayar pemeliharaan gedung seperti kebersihannya, biaya AC di lobby, air, sampai lift. Adjit mengatakan besarannnya pun umumnya atas kesepakatan bersama.
“Kalau Iuran Pemeliharaan Lingkungan itu kan sesungguhnya kan dibilang sama bersama kita tinggal di landed kan, tersedia RT, RW lah. Perbedaannya kan tersedia karyawannya, tersedia outsourcingnya,” tahu Adjit.
Sebelumnya, Adjit risau imbas berasal dari pengenaan pajak ini para penghuni yang keberatan dapat melacak alternatif hunian lain. Para investor juga dapat merugi gara-gara kehilangan penyewa.
“Kalau sesungguhnya pemerintah konsisten tekan bahwa wajib tersedia itu, tidak menutup kemungkinan tentu dapat meninggalkan apartemen, lantas orang yang sudah berinvestasi di sana itu penyewanya nggak dapat datang,” ucap Adjit di dalam Press Conference P3RSI di Apartemen Thamrin Residence, Jakarta Pusat belum lama ini.