Warga Korsel Ogah Punya Anak Takut Gagal Jadi Ortu
Situs Togel Terpercaya – Saking banyaknya warga Korea Selatan memilih untuk tidak melahirkan anak, negara berikut kini diterpa penurunan angka kelahiran. Banyak warga mengaku, ketetapan mereka berikut disebabkan oleh mahalnya cost kehidupan, termasuk untuk memelihara dan membesarkan anak.
Sejalan bersama itu, sebuah BANJIR SKETER DISINI laporan yang dikeluarkan oleh lembaga penelitian lembaga pada Rabu (3/1/2024) menemukan, faktor terbesar yang sebabkan warga Korea Selatan ogah mempunyai anak adalah mahalnya cost perumahan. Hal itu mereka temukan mengenai bersama pemikiran mengenai faktor ekonomi dan tenaga kerja.
Dikutip berasal dari The Korea Herald, para peneliti di Korea Research Institute for Human Settlements menganalisis pola angka kelahiran di negara tersebut, memanfaatkan knowledge berasal dari Statistics Korea. Mereka menyimpulkan, penurunan berikut sangat besar sepanjang lonjakan cost perumahan. Sementara disaat harga tempat tinggal stabil, angka kelahiran condong tidak beralih banyak.
“(Pemerintah) kudu mengambil alih kebijakan sehingga pengantin baru yang mengalami susah finansial bisa mendapatkan tempat tinggal tanpa mengambil alih utang di dalam jumlah berlebihan,” tulis para peneliti, seraya meyakinkan bahwa kunci untuk mengatasi angka kelahiran yang anjlok salah satunya yakni mengatasi cost perumahan.
Warga Korsel Ogah Punya Anak Takut Gagal Jadi Ortu
Dari Sisi Warga
Dalam kesempatan terpisah, Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Korea Selatan mengundang enam pasangan muda yang merencanakan untuk tidak mempunyai anak. Keenam pasangan ini diajak laksanakan penuturan di dalam pertemuan di Seocho-gu, Seoul Selatan, untuk mengungkap alasan mereka memilih untuk tidak mempunyai anak.
Salah satu alasan yang paling banyak disinggung, yakni ketatnya persaingan di ranah pendidikan dibarengi kasus keuangan.
“(Orang tua) terus menerus memperbandingkan anak-anak berasal dari pesta ulang th. pertama mereka, bahkan anak mana yang menjadi berjalan. Saya rasa saya tidak bisa ikuti persaingan yang ga ada habisnya ini,” kata salah satu peserta dikutip berasal dari The Straits Times.
Selain itu, tersedia termasuk peserta yang mengaku tidak mempunyai memadai kala dan uang untuk membesarkan anak. Dengan suasana berikut mereka risau tidak bakal bisa menjadi orang tua yang baik.
“Kami tiap-tiap membawa pekerjaan masing-masing, dan kita nyaris tidak mempunyai kala untuk tidur di tempat tinggal dan biasanya makan di luar. Saya rasa saya tidak bakal bisa memelihara anak itu bersama baik, dan saya risau dia bakal membenci saya,” ungkap salah satu peserta.
Dikutip berasal dari The Korea Herald, mengacu pada skenario sentralnya, total populasi, yang kala ini berjumlah sekitar 51,7 juta jiwa, bakal turun menjadi 51,3 juta jiwa pada 2030. Pada 2072, populasi di Korea Selatan cuma bakal tersisa sebanyak 36,2 juta jiwa.
Mereka memprediksi, jumlah bayi yang dilahirkan perempuan di Korea Selatan bakal terus alami penurunan sampai 2025. Saat itu, tingkat kesuburan diperkirakan bakal meraih 0,65. Mengingat sebelumnya pada 2022, Korea Selatan mencatat angka kesuburan paling rendah di dunia bersama angka 0,78.