Siapa Penemu Fondasi Cakar Ayam? Ini Orangnya

Togel Online Terbaik, Agen Togel Terpercaya, Bandar Togel Terbaik

siapa-penemu-fondasi-cakar-ayam-ini-orangnya

Siapa Penemu Fondasi Cakar Ayam? Ini Orangnya

Agen Togel Terpercaya – Fondasi cakar ayam merupakan salah satu fondasi yang sering digunakan terhadap bangunan. Fondasi ini sering digunakan gara-gara diakui kokoh.
Cakar ayam merupakan sebuah BANJIR SKETER DISINI  Agen Togel Terpercayafondasi yang terbuat berasal dari pelat baja kemudian ditanam dan mencengkeram dasar bangunan untuk memperkokoh berasal dari beban bangunan.

Fondasi ini tidak hanya digunakan di Indonesia saja, tetapi terhitung di beberapa negara lainnya. Sebut saja Amerika, Jerman, Inggris, dan lainnya.


Ternyata, pencipta fondasi cakar ayam berasal berasal dari Indonesia lho, yaitu Prof. Ir. Sedijatmo. Fondasi ini ditemukan oleh Prof. Ir. Sedijatmo terhadap 1962 disaat ia tetap bekerja di Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Siapa Penemu Fondasi Cakar Ayam? Ini Orangnya

Untuk diketahui, Prof. Ir. Sedijatmo lahir terhadap 1909 di Jawa Tengah. Ia merupakan salah satu tokoh sipil Indonesia. Dirinya mengenyam pendidikan di ITB terhadap 1930-1934 dan merasa bekerja di beraneka instansi pemerintah setelah lulus kuliah.

Dalam buku berjudul Prof. Ir. Sedijatmo Karya dan Pengabdiannya yang ditulis oleh Mardasana Safwan dan diterbitkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional th. 1984, disebutkan bahwa terhadap Mei 1962 Prof. Ir. Sedijatmo ditugaskan memimpin Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Tanjung Priok, yang bertanggung jawab atas pengaliran listrik berasal dari sentral selanjutnya ke Gelora Senayan untuk keperluan Asian Games.

Pembangunan transmisi selanjutnya perlu selesai terhadap Agustus 1962. Namun, yang jadi masalah adalah untuk memasang jaringan transmisi ini perlu mendirikan tiang transmisi di Ancol yang tanahnya lunak atau lembek. Prof. Ir. Sedijatmo perlu memutar otak agar proyek selanjutnya mampu selesai di dalam waktu singkat.


Meski pikirannya tengah kalut berkhayal proyek besarnya itu, ia tetap sempat berpiknik bersama anak-anaknya ke daerah Cilincing, Jakarta Utara. Saat anak-anaknya tengah bermain di pantai, ia termenung memandangi pohon kelapa yang berdiri tegak di tanah yang lunak. Prof. Ir. Sedijatmo berpikir kenapa pohon kelapa yang berakar serabut mampu berdiri kokoh di tanah lunak biarpun diterpa angin kencang, selayaknya pohon kelapa berakar tunjang yang dinilai lebih kuat.

Sejurus kemudian, Prof. Ir. Sedijatmo menarik pemikiran justru akar serabut terlampau efektif gara-gara bersama ‘mencakar’ tanah seluruhnya dan sekelilingnya, akar ini lebih kuat menghindar berdirinya pohon dibandingkan akar tunjang yang mencapai susunan tanah keras jauh di bawah permukaan. Kemudian, timbul pikiran Prof. Sedijatmo memasang tiang transmisi di Ancol sama juga bersama akar serabut. Sistem fondasi baru ini disebut ‘sistem cakar ayam’.

Sistem konstruksi ini terdiri berasal dari pelat beton setebal 10 cm dan sejumlah pipa beton berdiameter 1 meter dan tinggi 2 meter. Setelah pipa beton ditanam tegak di di dalam tanah, dibuatlah pelat beton di atasnya sedemikian rupa agar pelat dan pipa-pipa jadi satu kesatuan. Di atas pelat inilah didirikan tiang transmisi yang berbentuk rangka-rangka besi itu.

Dengan sistem ini, Prof. Ir. Sedijatmo mampu selesaikan seluruh proyek sebelum akan batas waktu yang ditentukan. Bahkan, hak paten penemuannya ini telah didaftarkan ke luar negeri, seperti Amerika Serikat, Prancis, Italia, Inggris, Belgia, Belanda, Jerman, Denmark, Brasil, dan lainnya.

Dilansir berasal dari Himpunan Mahasiswa Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, fondasi cakar ayam miliki beberapa kelebihan, contohnya seperti tidak memerlukan sistem drainase serta kekuatan topang bangunan yang kuat (dapat mencapai 600 ton per kolom). Tak hanya terhadap bangunan, fondasi ini terhitung mampu digunakan terhadap pembangunan jalan.

 

Live Poker Indonesia | Situs Poker Terpercaya | Agen Poker Terpercaya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *